Kamis, 26 September 2013

Menjenguk Rindu


Sayang, tolong sampaikan terimakasihku pada mentari karena hangatnya telah membangunkan pagi.

Sayang, masih adakah sisa sinar tuamu yang dulu selalu tenggelamkanku pada mimpi-mimpimu?

Sayang, milik siapakah mimpi semalam tadi?

Semalam aku dan kamu berbagi hangat bahagia sepasang kekasih. Dalam mimpi, kau memikul ingatanku.

Sayang, wajah-wajah itu mengingatkanku padamu. Ah, aku sedikit rindu. Sisanya, aku sangat rindu kamu!

Sayang, tulisan ini sungguh tak pernah diam. Bahkan dalam keramaian hatimu, ia berteriak merayu untuk kau jenguk rindunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar