Sayang,
tolong sampaikan terimakasihku pada mentari karena hangatnya telah membangunkan
pagi.
Sayang,
masih adakah sisa sinar tuamu yang dulu selalu tenggelamkanku pada
mimpi-mimpimu?
Sayang,
milik siapakah mimpi semalam tadi?
Semalam aku
dan kamu berbagi hangat bahagia sepasang kekasih. Dalam mimpi, kau memikul
ingatanku.
Sayang,
wajah-wajah itu mengingatkanku padamu. Ah, aku sedikit rindu. Sisanya, aku
sangat rindu kamu!
Sayang,
tulisan ini sungguh tak pernah diam. Bahkan dalam keramaian hatimu, ia
berteriak merayu untuk kau jenguk rindunya.