Rabu, 28 September 2016

Kau, Ah Kau!




Aku mencintaiMu dalam kesuyian. Dalam ruang yang tak ada siapapun selain Engkau dan aku.

Aku mencintaiMu dalam lamat-lamat sepertiga malam. Dalam doa yang belum sempat ku rapal.

Aku mendambaMu dalam separuh kantuk. Dalam mimpi sebuah pertemuan yang terlanjur menghanyutkan tidurku.

Aku mencintaiMu pada secarik kertas. Pada larik-larik sajak ini yang tak lekas kau baca.

Aku mencintaiMu dalam bait-bait puisi. Dalam gundukan rindu yang paling tinggi.

Kau menghias sukmaku dengan warna, yang tak seorangpun mampu menorehkan tintanya.

Kau memiliki aroma sebagai pertanda tatkala malam mulai sirna dan pagi memberiku kesempatan mencintaMu sekali lagi.

Kau, ah kau! Aku kalut mencintamu. Kau sibuk menghapus pilu!

Tahukah kau aku mencintaMu dalam senyap? Dalam rindu yang bahkan belum sempat terucap. Aku kian gagap, perasaan ini kian menguap. [dov]

Purnabhakti, 13 Mei 23:54.